Kamis, 21 Agustus 2008

Tempat Makan baru :Soto Ayam Ambengan "SADI ASLI"

Ada tempat makan baru di Palembang. Tepatnya di sekitar kawasan komplek pertokoan Ilir Barat Permai (IBP) sebelahan dengan Ramayana Department Store. Melihat suasana rumah makan ini dari luar menunjukkan bahwa layout exteriornya bergaya cafe jalanan dengan kanopi berwarna coklat yang keras dan paduan warna kuning pada label tulisan tempat yaitu Ilir Barat Cafe N' Bistro.

Yang cukup menarik adalah suasana luar cafe yang dibuat teras melingkari bagian dalam dengan beberapa grup kursi diatur melingkar dan dibuat dengan nuansa kota. Mungkin bagi gw yg suka hanging out tempat ini sudah cukup layak dan nyaman. Terlebih kita bisa memandang kondisi jalanan radial dan juga kondisi sekitar komplek pertokoan IBP ini.

Tidak ingin disebut sebagai cafe' asal yg hanya menjual tempat yg nyaman saja namun si empunya juga melengkapi beberapa fasilitas standar sebuah cafe yaitu "free hotspot" tentunya yg bikin kita bisa betah seharian berada disini. Tuh liat aja jam buka-nya yg lumayan lama. Sayangnya lokasi sekitar banyak orang asing yg membuat nggak nyaman dan pikiran gw dekil aja mengira mereka penjahat yg sedang mengincar laptop atau benda berharga lainnya. Terus satu lagi yg bikin tempat ini nggak eye catching adalah sistem pengaturan parkir mobil yang persis berada didepan teras membuat tempat ini menjadi tertutup terlebih bagi pengunjung yg ingin menikmati suasana jalanan kota.



Mungkin pengelola mesti memikirkan bagaimana caranya membuat pengunjung tertarik datang ke restoran ini. Karena ketika gw mampir hanya segelintir orang yang tampak. Dan itupun hanya duduk tanpa melakukan aktivitas apapun. Pengennya sih tempat ini bisa menjadi salah satu tempat makan favorit dengan menu khas yg menjadi andalan yaitu soto ayam ambengan yang memang enak itu dan aneka makanan ringan lainnya bagi pengunjung yg datang diluar jam makan.

Minggu, 17 Agustus 2008

Indonesia Merdeka di Palembang

Waduh...gw baru tersadar kalo punya halaman blog yg atu ini. Oiya..Happy Merdeka..eits..kok english sih...maksudnya Salam Kemerdekaan..

wuih..negaraku merayakan hari kemerdekaannya hari ini. Totally..gw bangga banget bisa jadi anak negeri yg creative, pinter, cakep, disukai banyak cewe', rajin menabung (sueeerrr???), dan juga senang merayap..ualah..nggak kok semuanya yg barusan gw tulis itu adalah hal-hal yg jarang diucapin orang. Jadinya gw sendiri aja yg suka rada narsis...

Oiya..seharian ini gw seneng banget keliling-keliling kota Palembang. Liat-liat setiap rumah yg dilewati pasang bendera apa enggak? Ternyata banyak juga lho rumah yang nggak pasang bendera. Sedih deh? Memang sih kemerdekaan nggak hanya simbol berupa bendera merah putih aja..tapi dari bendera-lah gw bisa tahu betapa kita menghargai jasa perjuangan para pahlawan kita. Ah..seneng banget bisa lihat bendera merah putih berkibar disetiap halaman rumah...rame deh pokoknya :)

Wuih..tapi tunggu dulu...gw liat banyak orang berdatangan ke lokasi setiap halaman kampung. Kebanyakan anak-anak sih? Orang tua-nya mungkin lagi khidmat menyaksikan upacara bendera di tivi rumahnya masing-masing. Tapi karena di komplek gw cuma ada perlombaan karaoke, busana muslim, band dan juga perlombaan anak-anak yg terlalu sombong untuk diliat..gw lebih milih keliling dgn motor gw kemana ajalah...

Nah ternyata palembang punya suvenir kemerdekaan. Lagian tuh sangat unik dan hanya ditemukan disini. Namanya Telok Abang..kalo mo mengartikannya jangan asal ya...ada temen gw bilang Wuiiih..telok abang...kok norak banget sih telur punya abang pake dijual-segala. Nah kalo mo tahu telok abang tuh maksudnya Telur Merah (abang=merah).

Telok Abang hanya bisa ditemukan di bulan Agustus doank..dan bentuknya bisa macem-macem. Kalo jaman dulu telok abang hanya berupa miniatur kapal terbang yg terbuat dari gabus dan diberi dominan warna kuning dengan variasi bendera kecil. Tapi jaman ini, masanya sudah berubah..ada bentuk kereta api, mobil, kapal laut, boneka (untuk cewek kali ya??) dan tentu saja pesawat. Anehnya telok abang ini hanya dijual di perkampungan orang palembang saja seperti di kawasan Merdeka, Kertapati, 3 Ilir dan Plaju.

Setelah puas liat-liat telok abang di Jalan Merdeka, gw lanjutin perjalanan ke kawasan Benteng Kuto Besak. Tapi..sampe di pintu gerbang..niat itu gw batalin. Gila aja...banyak banget orang tumpah ruah disana. dari anak-anak, remaja, dewasa sampe orangtua bergiliran keluar masuk. Jadi males gw ngeliatnya. Nope..bukan itu maksudnya cara mereka menunjukkan euphoria-nya itu lho yg bikin gw senewen seperti nggak tertib saat masuk, kemudian membuang sisa makanan ke jalanan dan banyak hal aneh lainnya yg membuat gw terus bergerak ke arah sekanak.

Di sekanak, pemandangan nggak jauh berbeda dengan di kawasan BKB...terlebih tepat didepan Hok Tong. Gila ya orang kampung...kok seenaknya aja parkirin mobil dan motor dengan cara melintang hingga hampir menutupi median jalan. Nggak ketinggalan Abang Becak yg sok berkuasa dengan jalanan menghalangi setiap jalur yg seharusnya bisa dilalui kendaraan. Capek deh....

Tapi nggak papalah..namanya aja kaum urban yg nggak mikirin ketertiban. Mungkin mereka tahu salah tapi gimana lagi persaingan mencari rezeki sangat ketat he..he...akhirnya gw maklum aja. Tujuan gw akhirnya berakhir di Tangga Buntung. Tepatnya di kawasan 35 ilir. Gw baru saja menemukan tempat yg cukup bagus untuk melihat jembatan Ampera dari jauh. Lokasinya persis didepan Masjid Zaidin. Nggak sengaja sih nemuin tempat ini. Dari sini gw ngeliat banyak orang yg kemungkinan besar warga kampung dan baru saja menyaksikan lomba perahu hias dan pertandingan bidar. (keduanya juga bisa ditemukan saat Palembang ulang tahun). Sayangnya moment tersebut nggak sempet gw saksikan, hanya sisa-sisa bekasnya aja yg nampak dari perahu bidar yg parkir dengan beberapa orang lagi memperbaiki kerusakan.



Tapi yang menarik adalah lomba makan kerupuk raksasa yang diadakan di Palembang Indah Mall. Suasana lomba yang unik ini memang sangat meriah terlebih satu kerupuk harus di makan oleh lima orang dalam satu grup. Serunya, kadang-kadang mulut satu orang bisa berbenturan dengan mulut temannya..eits..tapi semuanya dalam batasan yg sudah diatur panitia.

Ya begitulah hari ini, setiap orang punya cara-nya masing-masing untuk memaknai kemerdekaan.